Wednesday, January 25, 2012

HIDUP SESUDAH MATI (MENGIMANI KEHIDUPAN AKHIRAT)...

Buku 'Hidup Sesudah Mati' karya Bey Arifin ini adalah diantara buku yang berada didalam simpananku. Ianya adalah terbitan tahun 1969 dan dicetak oleh Pustaka Nasional Pte. Ltd. Singapura. Dibawah 'kata Sambutan' tercatat perkataan Djakarta, 17 Agustus 1969. Wassalam dan ditandatangani oleh M. NATSIR.

Marilah kita sama-sama berkongsi ilmu yang terdapat didalamnya dan semoga kita mendapat manfaat darinya. Alfatihah kepada pengarang buku ini semoga rohnya ditempatkan bersama-sama para solehin. Amin...

Selamat Membaca...

Tujuan yang terpokok dari terutusnya para Nabi dan Rasul yang berjumlah 124 ribu orang itu dan di turunkanNya Kitab-Kitab Suci oleh Allah s.w.t. ada dua perkara iaitu:-

  • Menerangkan kepada manusia siapa Tuhan yang sebenarnya iaitu Allah Yang Tunggal dan tidak ada Tuhan selain Allah Yang Tunggal itu.

  • Menerangkan kepada manusia bahawa sesudah hidup yang terbatas waktunya didunia sekarang ini, manusia akan dihidupkan kembali menempuh kehidupan yang kedua kalinya iaitu kehidupan yang kekal dan abadi dimana masing-masing manusia menerima pembalasan dari perbuatan apa saja yang pernah mereka lakukan selama hidup di dunia ini. Perbuatan baik akan mendapat balasan yang baik dan perbuatan jelek akan dibalas dengan kejelekan yang berupa azab siksa yang pedih.

Yang sebenarnya banyak sekali kepercayaan-kepercayaan yang diajarkan oleh Agama Islam, tetapi yang terpenting diantaranya ialah 6 kepercayaan yang dinamai Rukun Iman iaitu percaya dengan Allah, dengan Malaikat, dengan Rasul-Rasul, dengan Kitab-Kitab Allah, dengan Akhirat dan dengan Qadha' dan Qadar. Tetapi diantara 6 pokok kepercayaan yang dinamai Rukun Iman yang tersebut diatas itu, perkara yang terpokok ialah kepercayaan terhadap Allah dan kepercayaan terhadap kehidupan di Akhirat.

Dikatakan terpokok kerana kepercayaan tersebut berulang-ulang disebut sampai berpuluh-puluh kali di dalam ayat-ayat Kitab Suci al_Quran dan Hadis-Hadis Nabi Besar Muhammad s.a.w. Sebagai contoh, sabda Rasulullah s.a.w. yang bermaksud:-

"Barangsiapa yang beriman dengan Allah dan Akhirat, hendaklah berlaku baik terhadap tetangganya. Dan barangsiapa yang beriman dengan Allah dan Akhirat, hendaklah menghormati tetamunya. Dan barangsiapa yang beriman dengan Allah dan Akhirat, hendaklah berkata baik atau diam."

Banyak dan sering sekali tersebut di dalam ayat-ayat al-Quran dan Hadis dimana Allah dan RasulNya berulang-ulang menegaskan untuk difahami dan diyakinkan oleh kita manusia bahawa kehidupan Akhirat itu adalah penghidupan yang amat penting jauh lebih penting dari kehidupan di dunia sekarang ini. Bukan saja lebih penting tetapi lebih besar, lebih lama (lebih kekal), dan satu kehidupan yang lebih baik, lebih moden dan lebih indah bagi orang-orang yang beriman dan berbuat kebajikan.

Didalam berpuluh-puluh ayat dan Hadis, Allah dan Rasul-Nya berulang-ulang pula menegaskan kepada kita manusia bahawa kehidupan di dunia sekarang ini dianggap satu kehidupan yang kecil, yang tidak begitu penting, satu cara hidup yang rendah, yang sempit dan yang amat terbatas.

Penghidupan di dunia ini adalah hanya merupakan satu permainan saja, sesuatu yang tidak sesungguhnya. Penghidupan di dunia ini hanya berupakan setetes air bila dibanding dengan kehidupan Akhirat yang dikatakan Rasulullah s.a.w. sebagai satu samudera luas yang tak dikenal pinggir dan dalamnya.

Perhatikan firman Allah:

"Dan tidaklah kehidupan di dunia ini kecuali hanya sebagai permainan belaka, sedang kehidupan Akhirat itulah yang lebih baik bagi orang-orang yang bertakwa. Apakah kamu tidak mahu memikirkannya?" (al-An'am:32).

Sabda Rasulullah s.a.w. :

"Perbandingan kehidupan dunia dan kehidupan Akhirat ialah seperti seorang berjalan dilaut, lalu memasukkan satu jarinya ke laut, lalu mengangkatnya, maka air yang melekat pada jari itulah dunia ini. (Sedang air masih tertinggal di lautan luas itulah kehidupan Akhirat)."

Begitulah perbandingan kehidupan dunia dan kehidupan Akhirat. Kehidupan dunia bagi masing-masing manusia umumnya hanya dalam jangka waktu antara 60 dan 70 tahun kurang atau lebih. Letaklah umpamanya ada yang berumur sejak Nabi Adam sampai Hari Kiamat yang lamanya mungkin 100 atau 200 abad, Nah! jangka waktu sekian lama itu dianggap oleh Allah amat pendek, amat kecil dan amat terbatas bila dibandingkan dengan kehidupan di Akhirat yang lamanya tak terbatas yang kekal dan abadi itu.

Alangkah ruginya kita manusia, bila dalam kehidupan yang kecil di dunia ini kita hidup senang dan bahagia, bergembira ria, tetapi dalam kehidupan di Akhirat yng kekal dan abadi, kita susah dan sengsara, terbakar hangus dalam Neraka buat selama-lamanya.

Untuk menghindarkan kita manusia dari nasib sengsara yang maha hebat itulah Allah mengutus Nabi-Nabi dan Rasul-RasulNya yang berjumlah 124 ribu orang banyaknya itu sejak Nabi Adam yang pertama sampai kepada Nabi Muhammad s.a.w. sebagai Nabi dan Rasul terakhir.

Semua mereka para Nabi dan Rasul itu telah menghabiskan segenap umur mereka, segena. tenaga dan fikiran yang ada pada mereka, segenap harta dan kemampuan yang ada pada mereka, menyerukan segenap umat manusia agar sama-sama mengimani akan Allah dan mengimani pula akan kehidupan Akhirat yang maha penting dan maha besar itu.

Sekalipun sudah demikian Allah mengutus Nabi-Nabi dan Rasul-Rasul-Nya, namun masih ada diantara manusia yang belum mengimani kehidupan Akhirat itu, mereka hanya percaya hidup satu kali, iaitu hidup didunia sekarang ini saja. Kehidupan Akhirat sebagai yang diterangkan oleh seluruh Nabi dan Rasul itu, mereka anggap satu kepercayaan yang tak masuk akal sama sekali, satu dogma semata-mata atau hanya berupakan dongengan orang-orang purbakala semata.

Firman Allah:

"Dan alangkah hebatnya sekiranya engkau melihat tatkala mereka disuruh berdiri dipinggir Neraka, lalu mereka berkata menyesal: Alangkah baiknya sekiranya kami dikembalikan hidup didunia sekali lagi, kami tidak lagi akan mendustakan akan ayat-ayat Allah, dan kami akan menjadi orang-orang yang benar-benar beriman. Bahkan telah nyata bagi mereka apa yang dulunya tersembunyi (ghaib) bagi mereka. Sungguhpun begitu, sekiranya mereka dikembalikan dapat hidup sekali lagi didunia, mereka pasti kembali kafir, kembali melakukan apa yang pernah mereka lakukan. Sesungguhnya mereka itu adalah pembohong . Mereka berkata: Tidak ada kehidupan selain kehidupan di dunia ini dan tidaklah kita akan dihidupkan kembali." (al-An'am: 27-29).

Alangkah hebat dan besarnya sesal yang menimpa mereka nanti. Sesal yang tak mungkin dapat ditebus lagi kecuali dengan azab siksa Neraka. Agar manusia jangan sampai menyesal demikian rupa maka Allah mengutuskan Nabi dan Rasul-Nya. Allah turunkan Kitab-Kitab Suci-Nya yang menerangkan akan datangnya kehidupan kedua itu, iaitu kehidupan Akhirat yang tak boleh diragu-ragukan lagi kerana sudah diterang dan diajarkan oleh semua Nabi dan Rasul-Rasul-Nya.

Bersambung.....atas tajuk 'Kehidupan Akhirat Pasti Adanya Tidak Ada Keraguan Padanya'.... Nantikan....


1 comment:

  1. Semoga buku ini dapat disalin sehingga habis supaya pembaca dapat mengikuti jalan ceritanya dan seterusnya menjadikannya sebagai pedoman hidup....

    Terimakasih....

    ReplyDelete