Di dalam buku ini telah diceritakan tentang bagaimana Allah memerintahkan tiga Malaikat untuk mengambil tanah di bumi untuk dijadikan Adam dan seterusnya Allah memproses kejadiannya. Cerita mengenainya boleh dibaca dari muka surat 40 hingga 46.
Kepada mereka yang ingin mengetahui kisahnya, ikutilah ceritanya seperti di bawah ini.
Pada suatu ketika, Allah Subhanahu wata'ala menitahkan Malaikat Jibril supaya turun ke bumi untuk mengambil sebagian tanahnya yang akan dijadikan bahan untuk menciptakan Adam. Namun ketika sampai di bumi, bumi enggan tanahnya diambil untuk dijadikan Adam hingga bumi bersumpah demi Allah, ia tidak rela sebagian tanahnya dijadikan Adam karena ia kuatir kelak Adam jadi maksiat kepada Allah.
Lalu Jibril kembali ke hadirat Tuhan, ia tidak dapat berbuat apa-apa mendengar sumpahnya bumi. Kemudian Allah menitah Malaikat Mikail turun pula ke bumi dengan maksud yang sama, namun setelah mendengar perkataan bumi, seperti apa yang dikatakan kepada Jibril, Mikail pun tidak dapat berbuat apa-apa kembali ke hadirat Allah dengan tangan hampa juga.
Yang terakhir, Allah menyuruh Malaikat Izrail turun ke bumi untuk mengambil tanah. Kata Allah: "Hai Izrail, engkaulah kini yang aku tugaskan mengambil tanah. Meskipun bumi bersumpah-sumpah dengan ucapan bagaimanapun jangan engkau mundur. Katakan bahwa kerjakan atas perintah dan atas namaKu."
Begitulah setelah Izrail tiba di atas bumi, ia berkata: "Hai bumi, ketahuilah, kedatanganku ke mari atas perintah Allah dan atas nama Allah. Jika engkau membantah atas pekerjaanku ini, bererti engkau membantah perintah Allah dan tentunya engkau tidak ingin menjadi makhluk yang durhaka kepada Allah, bukan?"
Mendengar perkataan Izrail demikian, bumi tidak dapat berkata apa-apa kecuali membiarkan Izrail mengambil tanahnya dengan tidak banyak reaksi apa-apa.
Setelah Izrail mengambil bermacam tanah, kembalilah dia ke hadirat Allah. Kata Allah: "Ya Izrail, pertama engkau yang Kutugaskan untuk mengambil tanah, dan kemudian di belakang hari kelak engkau pula yang Aku tugaskan untuk mencabut roh manusia."
"Jika demikian, hamba kuatir yang hamba ini jadi benci anak Adam karena pekerjaan hamba ini," kata Izrail.
"Tidak" jawab Allah: "Tidak mereka akan memusuhi engkau." Aku yang mengaturnya. Lalu Aku jadikan sebab-sebab untuk mendatangkan kematian mereka. Sebab terbunuh, sebab terbakar, sebab sakit dan sebagainya.
Menurut keterangan para Ulama bahwa tanah-tanah itu adalah seperti berikut:
- Tanah tempat bakal berdirinya Baitu Muqaddas
- Tanah Bukit Thursina
- Tanah Iraq
- Tanah Aden
- Telaga Al Kautsar
- Tanah tempat bakal berdirinya Baitullah
- Tanah Paris
- Tanah Khurasan
- Tanah Babylon
- Tanah India
- Tanah Syurga Firdaus
- Tanah Tha'if
Kata Ibnu Abbas:
1. Kepala Adam dari tanah Baitul Muqaddas, karena di situlah berada otak manusia dan di situlah tempat akal.2. Telinganya dari tanah Bukit Thursina, karena ia alat pendengaran dan tempat menerima nasihat.
3. Dahinya dari tanah Iraq, karena di situ tempat sujud kepada Allah.
4. Mukanya dari tanah Aden, karena di situ tempat berhias dan tempat kecantikan.
5. Mata dari tanah Telaga Al- Kautsar, tempat untuk menarik perhatian
6. Giginya dari tanah Telaga Al-Kautsar, tempat bermanis-manis.
7. Tangan kanannya dari tanah Ka'abah (Baitullah), untuk mencari nafakah dan kerjasama sesama manusia.
8. Tangan kirinya dari tanah Paris, tempat beristinja'.
9. Perutnya dari tanah Khurasan, tempat lapar dan haus.
10. Kemaluannya dari tanah Babylon, Di situ tempat sex (birahi) dan tipu daya syetan untuk menjerumus manusia ke lembah dosa.
11.Tulang dari tanah Bukit Thursina, alat peneguh tubuh manusia.
12. Dua kakinya dari tanah India, tempat berdiri dan jalan.
13. Hatinya dari tanah Syurga Firdaus, karena di situ tempat iman, keyakinan, ilmu, kemauan dan sebagainya.
14. Lidahnya dari tanah Tha'if, tempat mengucap Syahadat, bersyukur dan mendoa kepada Tuhan.
PROSES KEJADIAN ADAM...
Syahdan maka dijadikan pada tubuh Adam ada sembilan rongga atau liang. Tujuh buah liang di kepala, dan dua buah liang di bawah badan letaknya.
Tujuh buah letaknya di kepala: Dua liang mata, dua liang telinga, dua liang hidung dan sebuah liang mulut. Yang dua macam di bawah: Sebuah liang kemaluan dan liang dubur.
Dijadikan pula lima buah panca indera:
1. Mata alat penglihatan
2. Hidung alat penciuman
3. Telinga alat pendengaran
4. Mulut alat perasaan manis, asam dan sebagainya.
5. Anggota tubuh lainnya seperti kulit, telapak tangan untuk perasa halus, kasar dan sebagainya.
Ketika Allah akan jadikan patung Adam, tanah itu dicampuri air tawar, air asin, air hanyir, angin dan api. Kemudian Allah resapkan Nurhaknya patung Adam dengan berbagai macam "sifat."
Lalu patung Adam itu digenggam dengan genggaman "Jabarut", kemudian diletakkan di dalam "Alam Malakut."
Sesungguhnya tanah yang akan dijadikan "Patung Adam" adalah tanah pilihan sebagaimana diterangkan di atas. Maka sebelum dijadikan patung, tanah itu dicampuri dengan istilah rempah-rempah, wangi-wangian dari Nur Sifat Allah, dan disirami dengan air hujan "Bahrul- Uluhiyah." Kemudian patung itu dibenamkan dengan air "Kudratul'-Izaah-Nya," yaitu sifat "Jalal dan Jammal", lalu diciptakan menjadi patung Adam yang sempurna.
Cuba perhatikan firman Allah dalam surat Ad-Dahr, ayat satu sebagaimana awal mula tulisan ini di atas yang bunyinya sebagai berikut:
"Apakah tidak datang kepada manusia kabar berita suatu zaman yang tidak dapat disebut-sebut menurut perhitungan manusia?" manusia zaman sekarang. Yang Allah ciptakan alam semesta dan termasuk Adam dalam waktu yang sangat lama, yang tidak dapat ditaksir dan dikira-kira menurut perhitungan manusia zaman sekarang.
Menurut keterangan ulama, ketika patung Adam diselubungi dalam waktu 120 tahun. 40 tahun di tanah yang kering, 40 tahun di tanah yang basah dan 40 tahun di tanah yang hitam dan berbau. Kemudian Allah rubah patung Adam dengan rupa kemuliaan. Maka tertutuplah pemandangan mata malaikat daripada melihat hakikat yang sebenarnya.
Mereka memandang rendah akan bakal kejadian Adam lantaran menurut penglihatan yang nyata asal kejadian Adam. Tiada lain sebabnya dari kurang ma'rifat mereka. Memang pada malaikat telah mengetahui bahwa Adam ini akan menjadi khalifah Tuhan di dunia. Sudah tentu mereka merasa heran mengapa orang yang akan menjadi khalifah Tuhan demikian asal kejadiannya. Berbeda dengan mereka, bangsa malaikat yang mereka tahu bahwa asal kejadian mereka dari cahaya.
Demikian pula ruh, ketika ruh itu diperintah masuk ke dalam patung Adam, ia pun merasa enggan. Segan dan malas untuk masuk ke tubuh Adam yang masih merupakan patung yang kini sudah mengeras seperti batu. Ruh itu bukan masuk, malah ia berputar-putar, mengitarin patung Adam yang terhantar di situ dikelilingi malaikat yang menyaksikan seperti Jibril, Mikail, Israfil, Izrail dan lain-lain malaikat lagi.
Kemudian Allah menyuruh malaikat Izrail untuk memaksakan ruh itu masuk ke dalam tubuh Adam. lalu akhirnya, ruh itu mau tidak mau, ia terpaksa menyerah di tangan Izrail. Ia dimasukkan ke tubuh Adam, lalu ruh itu masuk perlahan-lahan sampai batas kepalanya saja 200 tahun lamanya.
Demikianlah Allah memberi kekuatan kepada Izrail dapat memasukkan ruh itu ke dalam tubuh kasar Adam. Dahulu Izrail yang ditugaskan mengambil tanah untuk Adam, dan kini dia pula yang ditugaskan untuk memasukkan ruh ke dalam tubuh Adam. Dan kemudian nanti Izrail pulalah yang ditugaskan untuk mencabut nyawa Adam.
Setelah ruh itu meresap di dalam kepala Adam, lalu terjadilah otak, dan tersusun urat-urat sarafnya dengan sempurna, yaitu seperti telah dikatakan selama 200 tahun.
Kemudian terjadilah matanya. Seketika itu matanya melek terbuka melihat dan melirik ke kiri dan ke kanan. Ia melihat juga ke bawah yang sebagian badannya masih merupakan tanah keras. Dilihatnya ke kiri dan kanan para malaikat yang sedang menonton kejadian dia. Ketika itu telinga Adam telah dapat mendengar betapa para malaikat mengucap tasbih memuji kebesaran Allah, dengan macam-macam ucapan kalimat tasbih dengan lagu-lagu yang merdu sekali dan mengasyikkan.
Kemudian ketika ruh sampai batas hidungnya lalu ia bersin, serta mulutnya terbuka. Ketika itu Allah ajarkan mengucap "Alhamdulillah." Itulah ucapan Adam pertama kali di hadirat Allah. Lalu Allah berkata: "Yarhamukallah" yang artinya: "Semoga engkau diberi rahmat Allah."
Oleh kerana itu, jika orang bersin menjadi ikutan sunat mengucap "Alhamdulillah" dan orang yang mendengarnya sunat mengucap: Yarhamukallah."
Kemudian ketika ruh sampai di mana dadanya, tiba-tiba saja ia mau bangun, padahal sebagian badannya ke bawah, masih menjadi tanah keras. Di sini menunjuki sifat manusia yang suka tergesa-gesa (tidak sabaran) sebagaimana firman Allah dalam Surah Al-Isra' ayat 11, maksudnya: "Dan adalah manusia itu, suka tergesa-gesa."
Kemudian ketika ruh itu sampai di mana perutnya maka terjadilah susunan isi perutnya dengan sempurna. Maka seketika itu terasalah lapar. Kemudian terus ruh itu meresap sampai ke seluruh tubuh Adam. Tangan kaki, lalu terjadi darah daging dan tulang, urat-urat, berkulit dengan sempurna yang mana kulit itu kian lama kian bagus dan halus. Begitulah proses kejadian-kejadian tubuh Adam.
Menurut riwayat, ketika Adam masih berada di Syurga, sangat bagus sekali kulitnya. Tidak seperti kulit kita sekarang ini. Karena setelah Adam diturunkan ke dunia, terjadilah perubahan warna kulitnya. Sebagai peringatan, yang masih tertinggal warnanya hanya pada kuku manusia. Hal ini kita bisa lihat meskipun orang kulitnya hitam, tapi warna kuku adalah sama, iaitu putih kemerah-merahan.
Suatu keterangan bahwa Nabi Adam a.s dijuluki Abul-Basyar: "Bapak nya Manusia" dan Nabi Muhammad s.a.w dijuluki "Abul-Ruh" atau Abul Arwah" artinya "Bapaknya segala ruh."
Marilah kita teruskan riwayat Adam!
Setelah kejadian Adam dengan sempurna, sebagai manusia baru, dialah jenis makhluk manusia yang pertama. Wajahnya bagus simpatik, ganteng, pendek kata semua malaikat merasa kagum melihat Adam yang begitu bagusnya. Mereka sama sekali tidak menyangka bahwa makhluk yang asalnya dari tanah, kini kelihatan bagus dan indahnya. baik raut mukanya atau potongan tubuhnya.
Adam berganti rupa dengan memakai pakaian kebesaran dari Syurga dengan memakai mahkota yang ditatah intan berlian, yang menambahkan keagungannya yang layak sebagai seorang raja atau khalifah. Tampaklah Adam dilihat oleh para malaikat sangat anggun dan berwibawa. Cocok pribadinya sebagai seorang raja. Adam duduk di kursi keemasan yang bertatah intan permata, di kelilingi oleh para malaikat.
Kemudian setelah Adam duduk di atas kursi, lalu diusung oleh empat orang malaikat dan diiringi oleh beberapa banyak malaikat pula untuk diarak dan diperkenalkan di langit yang pertama sampai langit yang ke tujuh sampai ke syurga.
Di sanalah Adam dapat melihat segala barang yang ajaib daripada ciptaan Tuhan. Adam dapat menyaksikan dengan mata kepala akan kebesaran kerajaan Allah yang meliputi langit dan bumi.
Selain dari itu agar supaya para malaikat dan makhluk lainnya dapat mengetahui akan kadar ketinggian derajatnya Adam di sisi Allah, ialah yang akan diangkat kelak menjadi Khalifah Tuhan di muka bumi.
Menurut riwayat, kurang lebih 100 tahun lamanya Adam diarak oleh malaikat. Dan selesai show acting itu lalu Adam dibawa ke Syurga, yaitu tempat Adam mula-mula dijadikan.
Kemudian datanglah Jibril membawa seekor kuda kenderaan dari Syurga. Bagus sekali kuda itu berbulu warna hijau kumbang serta bersayap sangat indah sekali. Berkilau-kilauan serta harum baunya. Kuda itu dapat bicara seperti manusia. Di belakangnya terdapat tempat duduk yang aman. Jibril memegang kendali, Mikail duduk di sebelah kanan Adam dan Israfil duduk di sebelah kirinya.
Diceritakan di mana saja Adam bertemu Malaikat ketika ia diarak, selalu ia mengucap "Assalamu 'alaikum" yang dijawab oleh para malaikat "Waalaikum salaam."
Kata Allah: "Hai Adam, beginilah penghormatanmu yang akan diikuti oleh anak cucumu sampai hari kemudian."